KONDISI HIMATITAN

posted by: FTP Blogsite

1. Kondisi Internal:

Konsepsi atau landasan dasar pembentukan HIMATITAN (Himpunan Mahasiswa

Teknologi Industri Pertanian) yang secara umum sama dengan HMJ di tiap jurusan, yaitu

sebagai wahana pemberdayaan dan pengembangan keilmuan dan keprofesian mahasiswa

sesuai bidang keilmuannya serta sebagai mediator minat bakat dan segenap aspirasi

mahasiswa yang berkembang di jurusan, maka sudah seharusnya mainframe gerak/kiprah

HMJ bernuansa keilmuan dan keprofesian. Namun secara obyektif, konsep dasar tersebut

ternyata belum dapat terealisasi sesuai harapan.

Kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai

permasalahan yang berasal dari dalam maupun luar organisasi.

-Kendala yang berasal dari dalam organisasi adalah :

1. Kurang optimalnya kinerja pengurus karena pemahaman yang kurang akan fungsi

    masing-masing, baik tim maupun personal, koordinasi dan konsistensi yang lemah

2. Sistem administrasi yang belum tertata dengan baik

3. Animo anggota yang dirasakan minim terhadap pelaksanaan program kerja Himpunan

4. Kurangnya rasa memiliki dan keinginan untuk memajukan Himpunan

-Sedangkan kendala dari luar :

1. Belum sinkronnya arahan kerja teknis Jurusan terhadap Himpunan.

2. Keterbatasan jaringan terutama di level mahasiswa,

3. Kelancaran arus informasi yang disebabkan keterbatasan akses,

4. Sarana pendukung kegiatan terbatas,

Akibat kendala tersebut, HIMATITAN sebagai mediator belum mampu meningkatkan

potensi yang ada di jurusan (anggota). Misalnya dalam even ilmiah, baru tahun ini kita bisa

menunjukkan dominasi, padahal dari dulu pun sebenarnya kita mampu meraihnya. Tak hanya

dalam hal ilmiah, di bidang lain pun juga demikian. Arahan solusi yang sedang ditempuh saat

ini adalah dengan penguatan internal kembali dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan

elementer yang ada, menciptakan harmonisasi hubungan dengan elemen lain di lingkup

internal-eksternal, namun bukan berarti segala sesuatunya dimulai dari nol. Kondisi internal

yang solid akan mewujudkan eksistensi organisasi yang sebenarnya.

2. Kondisi Eksternal:

Sudahkah tiap organisasi yang merupakan elemen sistem LKM FTP mampu

merealisasikan fungsi dan perannya? Pertanyaan tersebut terkait dengan keberlangsungan

hidup organisasi tersebut. Organisasi yang berjalan dengan baik sesuai peran dan fungsi

tentunya akan dapat memberikan jawaban yang mendekati atau bahkan “ya”. Namun kondisi

obyektif yang ada, tidak semua organisasi mampu berjalan sebagaimana mestinya. Indikasi

yang mudah terlihat adalah realisasi program kerja dan tingginya animo terhadap kegiatan

yang mampu diwujudkan serta kuantitas dan kuanlitas anggota, sehingga dapat dikatakan

terjadi kesenjangan antar organisasi. Penyikapan atas hal ini tentunya harus dimulai dari

internal organisasi tersebut, yang selanjutnya bisa dibahas bersama. Pada dasarnya

permasalahan yang ada bisa menjadi permasalahan bersama yang harus dicarikan solusi

bersama pula. Besar harapan kita bila semua organisasi dalam sistem LKMF dapat eksis

sesuai dengan bidangnya menuju pencapaian agenda-agenda besar LKMF. Hal tersebut akan

terwujud bila tercipta pola hubungan yang harmonis, simbiosis-mutualisme antar lembaga

dengan tetap berpegang teguh pada spesialisai khusus tiap lembaga.