posted by: FTP Blogsite
JUARA II LOMBA DESAIN PRODUK HI-GREAT 2011MALANG- Andrian Wahyu Jati dan Dedy Bagus Prasetyo, mereka adalah Mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB). Mereka telah merebut JUARA II dalam Lomba Inovasi Produk yang di adakan Oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (HIMATITAN) FTP UB.
Produk yang mereka buat hanyalah nata dan dodol. Keunggulan dari produk yang dibuat berasal dari bahan baku yang digunakan yaitu limbah industri keripik buah di Malang.
Sedangkan JUARA I direbut oleh Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan judul “Rancang Bangaun Mesin Dehumidifier Eksperimental untuk Penganan Buah Pasca Panen”. Untuk JUARA III ditempati oleh mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) dengan judul “Permen Sirih Penguat Email Gigi (PERSEGI)”.
JUARA II DUTA LINGKUNGAN HIDUP
MALANG- Hadi Apriliawan dan Hoirun Nisak yang keduanya mahasiswa FTP UB berhasil terpilih sebagai Duta Lingkungan Hidup setelah melalui seleksi yang dilakukan PT Asih Jaya Manunggal dengan mengumpulkan karya tulis yang berjudul “X Sonic Ceiba-Gyzer” . Presentasi Hadi dan Nisak di Jogjakarta Expo Center (JEC), Sabtu-Ahad (1-2/5), berhasil meloloskan mereka menjadi juara 2. Karya tulis ini berisi penjabaran alat yang digunakan untuk menghasilkan minyak kapuk dengan lebih cepat, dari 120 menit menjadi 11 menit dengan gelombang ultrasonik.
Hadi mengungkapkan ide mengolah minyak kapuk ini bermula dari banyaknya kapuk di daerahnya, Banyuwangi. Sayangnya, kapuk ini banyak yang tidak termanfaatkan. Dengan mengolah kapuk menjadi minyak kapuk kemanfaatannya akan menjadi lebih besar. Proses kimiawi yang pertama dengan mencampurkan minyak kapuk dengan alkohol dengan katalis sodium hidroksida. Proses kimiawi ini akan menghasilkan bioetanol yang bisa digunakan sebagai penunjang bensin. Hadi mengungkapkan penggunaan bioetanol dari minyak kapuk ini belum bisa sepenuhnya.”Tapi setidaknya ini membantu kita untuk mendapatkan energi alternatif selain bensin,” ungkapnya.
Menurut Hadi saat diwawancarai PRASETYA Online di kantor HUMAS UB, Selasa (4/5),saat ini persediaan energi sudah semakin menipis. Kebutuhan energi alternatif, seperti energi nuklir ataupun atom, sudah menjadi kebutuhan yang mendesak. Hadi menambahkan, negara yang menguasai sumber energilah yang akan mempunyai pengaruh di kontestasi global, seperti Amerika Serikat.
Seleksi yang diadakan oleh PT Asih Jaya Manunggal ini bukan hanya memilih Duta Lingkungan HIdup, selain itu dipilih juga Duta Kesehata, Duta Pemuda, Duta Mahasiswa, Duta Budaya. Setiap peserta yang mengikuti seleksi disyaratkan mengirimkan karya tulis sesuai bidang yang dituju. Keseluruhan karya tulis yang masuk berjumlah 4000 karya tulis yang kemudian akan disaring menjadi 20 besar untuk masing-masing cabang yang diseleksi. Hadi dan Nisak sendiri memasukkan tiga judul karya tulis selain “X Sonic Ceiba-Gyzer” yang kesemuanya dimasukkan untuk seleksi Duta Budaya dengan tema wayangan, bahasa malangan, dan alat musik kulintang, namun hanya “X Sonic Ceiba-Gyzer” yang berhasil menjadi juara.
JUARA III IFT 2010
BERJAYA: Di negeri orang. Selamat atas penghargaan tingkat Internasional dalam Lomba Teknologi Pangan Internasional di Chicago Illinois, USA. |
Sekalipun proprosal temuannya ditolak enam kementerian, hasil penelitian tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya Malang justru berhasil meraih penghargaan tingkat internasional diajang lomba teknologi pangan internasional di Chicago Illinois, USA.
Keikutsertaan mereka di lomba internasional yang digelar pada 17-20 Juli lalu, diselenggarakan oleh Institute of Food Technologist (IFT) di Amerika. Dari 11 negara dengan 33 proposal yang dilombakan, tim dari FTP Unibraw berhasil meraih predikat juara III.
Tim yang terdiri atas Fathy, Danial Fatchurrahman, dan Anugerah Dany Priyanto berhasil menemukan beras tiruan atau arficial rice sebagai temuan inovatif. Temuan mereka itu dinyatakan menjadi solusi yang bermanfaat untuk mengatasi permasalahan kekurangan gizi yang sering kali dijumpai di negara berkembang.
“Memang karya kami ini pernah ditolak enam kementerian berkaitan dengan pengajuan pendanaan. Antara lain menteri Pertanian, Menpora, dan Menristek” kata Fathy, selaku juru bicara tim. Dia menjelaskan, bahan beras tiruan tersebut sangat sederhana, yakni garut, singkong, dan kacang tunggak. “Tujuannya untuk mengurangi mallnutrisi, sehingga beras ini berbeda dari yang biasa yang hanya mengandung karbodhidrat,” kata Fathy.
Komposisis nutrisi beras tiruan ini komplet. Ada kandungan protein dan rasanya pun sedikit manis, sehingga dimakan tanpa lauk pun rasanya masih enak. Kacang tunggak memiliki protein tinggi, sehingga beras ini mengandung protein yang lebih banyak dibandingkan beras biasa.
Kendala yang dihadapi adalah belum adanya peralatan memadai untuk membuat beras tiruan itu. Akibatnya bentuk beras yang dihasilkannya pun masih terlalu besar.
Juga proses pembuatan harus melalui berbagai tahapan, mulai dari penggilingan bahan hingga menjadi bubuk, pengayakan, pencampuran dengan bahan kimia food grade, pencetakan, penguapan, pengeringan hingga pengemasan. Berbeda kalau sudah ada alatnya, bisa dilakukan sekaligus dalam satu tahap.
Juga proses pembuatan harus melalui berbagai tahapan, mulai dari penggilingan bahan hingga menjadi bubuk, pengayakan, pencampuran dengan bahan kimia food grade, pencetakan, penguapan, pengeringan hingga pengemasan. Berbeda kalau sudah ada alatnya, bisa dilakukan sekaligus dalam satu tahap.
Akibatnya, harga beras tiruan untuk sementara ini masih sama mahalnya dengan harga beras kualitas super yakni Rp 8.500 per kilogram. Kelebihannya, kandungan proteinnya 8,63 persen.
0 komentar:
Posting Komentar